Rabu, 30 Oktober 2013

cakrawala jingga di ufuk barat(cerita sedih sman 15 konsel)

Asslamu alaikum wr...wb,,,
 matahari mulai memudar memancrkn sinarnya yg mulai mnghilang,ia tetap berusaha tersenyum,meskipun itu terpaksa,,,Di iringi suara dentakan sepatu,aq mulai menyusuri langkah kembali ke rumah,dgan menenteng sebuah pacul di bahu sebelah kanan,hari itu juli 2011,sebuah awal terbntuknya sman 15 konsel di area yang baru setelah kurang lebih 6 blan menginap di sdn 1 baito,saat2 itu kondisi sman 15 konsel sangat memprihatinkan,khususnya mngenai bngunan fisik,mau tdak mau,kmi sbagai siswa harus berusaha extra,khususnya dlam mmbersihkan lahan yg baru itu,strategis tempatnya yakni tepat di tngah desa,dan berada di dekat pasar,,bersama beberapa aparat guru dan siswa2 kelas 10 serta kelas 11 kami bekerja sama bergotong royong membersihkan tunggak2 batangan bekas kayu jambu mente dan pohon lainya,,meskipun sulit namun semua itu terasa mudah karena semua bekerja dengan penuh ke ikhlasan di bawah komando ibu kepala sekolah INAYATUL WAHIDAH S.pd M.Pd,ketegasan beliau sserta doronganya membuat pekerjaan sore itu cepat kelar,tepat pada pukul 17.00 wita,,ALHAMDULILLAH...
   esok harinya,kami serentak seluruh siswa,memindahkan brang berupa meja dan kursi dari SDN Baito menuju area sman baito yang baru itu,jarak 1 kilo-an tidak membuat langkah kami lelah,yg ada dalam benak kami adalah bagaiman caranya agar kami bisa menduduki area sekolah kami yg baru. kurang lebih 80 siswa saat itu bebondong-bondong menenteng kursi dan meja,,wajah spirit erus terpancar meskipun berada di bawah terik matahari yg luar biasa panasnya,,
   masih banyak kisah sedih dan penuh perjuangan di dlam sejarah terlahirnya smn 15 konsel yg mampu menggugah hati,,selanjutnya setelah pesan2 berikut